Media Iklan menjadi bagian Konstruksi sosial
Iklan Sabun Lux
Iklan diatas merupakan salah satu contoh iklan sabun
Lux yang diperankan oleh Ida Iasha. Dari iklan diatas dapat kita lihat bahwa
model yang digunakan oleh perusahan sabun tersebut memiliki ciri-ciri fisik
yang sangat di impikan oleh seorang wanita terutama di kalangan remaja, dimana ketika
memiliki kulit putih, tubuh langsing , serta
rambut panjang dapat membuat orang menjadi percaya diri serta diterima oleh
masyarakat karena memiliki ciri-ciri fisik yang ideal. Iklan tersebut tidak hanya menampilkan model saja tetapi juga
memberikan kalimat-kalimat yang menarik, contohnya seperti ” sabun kecantikan bintang-bintang
internasional”. Slogan diatas seakan-akan ingin memberitahukan
kepada konsumen bahwa orang-orang yang menggunakan produk Lux merupakan bintang-bintang internasional yang
pada akhirnya membuat konsumen menjadi percaya dan tertarik untuk membeli
produk mereka.
Stereotipe diatas membuat pola pikir masyarakat
menjadi tertuju pada tubuh perempuan, dimana perempuan harus memiliki
keriteria fisik seperti rambut panjang,
tubuh langsing, dan kulit putih yang kemudian dimanfaatkan oleh industri media
untuk mendapatkan keuntungan. Apalagi dengan cepatnya perkembangan teknologi
internet, memberikan dampak yang sangat
besar bagi segala bidang terutama bagi dunia bisnis yang dimana para pengusaha
lebih mudah menjalankan bisnis, lebih praktis dan tepat sasaran hanya dengan
mengandalakan sarana media online sperti instagram, facebook, twitter, kaskus,
tokopedia dan sebagainya.
Literatur Bacaan
Media Iklan
menjadi bagian Konstruksi sosial
Konstruksi sosial merupakan teori yang awalnya
dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann di bukunya yang berjudul
The Social Construction of Reality. Buku tersebut menjelaskan tentang istilah
realitas sosial, yang memilki dimensi subyektif dan objektif.
Realitas
sosial dapat diciptakan oleh manusia secara objektif melalui suatu proses
ekternalisasi, yang artinya bagaimana realitas objektif tersebut mempengaruhi
proses internalisasi, yang merupakan jenis realitas yang subjektif. Manusia dan
masyarakat dalam hal ini berhubungan secara dilektis. Hal ini menandakan bahwa
manusia bukannya suatu produk akhir, melainkan suatu proses yang akan segera
terbentuk.
Media iklan telah banyak menumbuhkan kesan bagi
konsumen bukan saja menghibur tetapi menjadi suatu kekuatan yang mengkonstruksikan
realitas sosial contohnya seperti produk sabun Lux yang dimana produk tersebut selain meyegarkan dan memberikan
sensasi wangi, produk tersebut juga menampilkan model-model cantik yang memilki
kulit putih, rambut panjang dan tubuh langsing dimana ketika konsumen melihat
iklan tersebut mereka terkonstruksi bahwa perempuan yang cantik sebaiknya
memiliki kulit putih, rambut panjang dan tubuh yang langsing seperti model di
dalam iklan tersebut.
Daftar Pustaka
Ahsyar,( 2012, 19 Oktober) Iklan Televisi Mengkonstruksi Realitas Sosial. Dikutip 6 September 2019 dari Wordpress : https://ahsyar.wordpress.com/2012/10/19/65/
Akbar, ( 2017, 20 May) Konstruksi Realitas Sosial Media Massa. Dikutip 6 September 2019 dari Pakar Komunikasi : https://pakarkomunikasi.com/konstruksi-realitas-sosial
Setiawati Evi, (2017, 25 Desember) Realitas Sosial Media Massa Bentukan Iklan. Dikutip 6 September 2019 dari Medium : https://medium.com/@evisetiawati195/realitas-sosial-media-massa-bentukan-iklan-c18a68d9cf39
Komentar
Posting Komentar